Saving money concept preset by Male hand putting money coin stack growing business. Arrange coins into heaps with hands, content about money.

Memiliki uang tunai cadangan yang mudah diakses kapan pun jika terjadi keadaan darurat menjadi sangat penting. Meskipun bagi kebanyakan orang, sulit untuk menyiapkan dana darurat. Bahkan, lebih sulit untuk mempertahankannya.

Bahkan jika Anda menyimpan saldo dengan jumlah yang besar di rekening Anda atau memiliki limit kartu kredit yang tinggi, dana darurat akan tetap menjadi penting dan memberikan keuntungan bagi Anda. Dana darurat harus terpisah dari uang tunai yang Anda gunakan sehari-hari, gunanya, untuk memastikan dana tersebut ada dan tersedia saat Anda membutuhkannya. Jika Anda meminjam untuk menutupi biaya tak terduga, hal tersebut bisa menjadi awal dari lubang keuangan yang sulit ditutupi.

Jika Anda sudah memiliki dana darurat, namun Anda terus menggunakan dana darurat tersebut selama beberapa tahun terakhir—atau tidak pernah memilikinya sama sekali sejak awal—prioritaskan untuk menyisihkan sebagian pendapatan Anda untuk tabungan darurat yang cukup.

Berikut adalah enam langkah untuk mempersiapkan dan menjaga dana darurat dengan tepat:

  1. Pertimbangkan untuk menggunakan rekening tabungan atau pasar uang. Idealnya, dana di rekening tersebut dapat dihubungkan ke rekening giro Anda. Anda ingin dana darurat dapat diakses dalam sehari, tetapi tidak dalam sekejap. Anda ingin uang ini tetap aman dan likuid. Maka dari itu, dana darurat tidak boleh diinvestasikan dalam bentuk saham atau bahkan obligasi, yang mana terdapat risiko pada pasar.
  2. Cari jenis akun yang memberikan imbal hasil/bunga. Beberapa instrumen tabungan menawarkan imbal hasil tahunan yang kecil. Penting untuk dicatat bahwa beberapa di antaranya mungkin memiliki persyaratan setoran atau saldo minimum. Cari tipe instrumen yang sesuai dengan Anda dan pastikan tidak ada biaya tahunan.
  3. Tabung cukup dana untuk menutupi pengeluaran Anda tiga sampai enam bulan. Jumlah yang Anda butuhkan dalam rekening untuk dana darurat Anda sendiri akan bervariasi tergantung pada apakah Anda memiliki tanggungan (jika ada, Anda perlu untuk memiliki lebih banyak dana darurat) atau Anda memiliki pasangan yang bekerja (jika ada, Anda mungkin memerlukan lebih sedikit dana darurat), atau orang tua kaya yang dapat Anda mintai bantuan (dan lagi, Anda mungkin memerlukan lebih sedikit dana darurat). Jika Anda hanya memiliki satu sumber penghasilan, merupakan seorang wiraswasta dan memiliki keluarga untuk dinafkahi, mungkin Anda perlu untuk mempersiapkan dana darurat yang cukup unutk pengeluaran Anda selama delapan hingga dua belas bulan (dan jangan lupakan asuransi)
  4. Mulai dengan jumlah yang kecil. Jika Anda tidak memiliki uang tunai sebanyak itu, Anda dapat mempertimbangkan opsi autodebet untuk tabungan dana darurat Anda, katakanlah Rp 1.000.000.000 hingga Rp 1.500.000.000 per bulan, ke rekening tabungan hingga Anda mencapai target.
  5. Sentuh rekening/akun dana darurat hanya untuk keadaan darurat yang sebenarnya. Termasuk biaya service mobil Anda saat tiba-tiba mogok, kehilangan pekerjaan, atap rumah yang bocor, atau tagihan rumah sakit yang cukup besar.
  6. Isi ulang akun jika Anda menarik dana darurat. Pengeluaran yang tidak direncanakan tidaklah hanya satu dan selesai saat itu juga. Pengeluaran tidak terduga bahkan mungkin muncul beberapa sekaligus.

Bahkan jika Anda biasanya tidak mengeluarkan biaya yang tidak direncanakan selama bertahun-tahun, Anda tetap akan mendapat manfaat dari mengetahui bahwa Anda memiliki “bantalan” jika terjadi pengeluaran yang tidak terduga.

Hubungi Financial Advisor Vantis Prosperindo Manajemen untuk membantu menyiapkan dan/atau mengelola dana darurat Anda.

Sumber: https://www.morganstanley.com/articles/how-to-build-an-emergency-fund