Jakarta, CNBC Indonesia – Tren kenaikan kurs dolar Singapura melawan rupiah akhirnya terhenti sejak Senin (9/1/2023). Mata uang Negeri Merlion ini merosot dari rekor termalah sepanjang sejarah Rp 11.730/US$ yang juga dicapai pada hari itu.
Melansir data Refinitiv, dolar Singapura hari ini bergerak dekat Rp 11.400/US$. Artinya dari rekor termahal sudah merosot 2,8%.
Rupiah mulai mampu membalikkan keadaan setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana merevisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 1 Tahun 2019 tentang Devisa Hasil Ekspor (DHE)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam revisi (PP) Nomor 1 Tahun 2019, beberapa sektor baru masuk ke dalam daftar yang harus menempatkan DHE kepada regulator. Tidak hanya itu, pemerintah juga akan meminta eksportir menahan DHE mereka dalam periode tertentu.
Hal ini disampaikan oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto sesuai arahan Presiden Jokowi dalam rapat kabinet terbatas di Istana Kepresidenan, Rabu (11/1/2023).
Selama ini DHE Indonesia kabarnya malah ditempatkan oleh eksportir di Singapura karena memberikan bunga yang lebih tinggi. Alhasil, terjadi kelangkaan dolar Amerika Serikat (AS) di dalam negeri yang membuat rupiah tertekan.
Di sisi lain, Singapura justru menikmati pasokan valuta asing yang besar, sehingga dolar Singapura menjadi perkasa.
Seperti diketahui, neraca perdagangan Indonesia mencatat surplus hingga 32 bulan beruntun dengan total US$ 632,9 miliar. Tetapi hal ini belum tercermin dari cadangan devisa yang justru mengalami penurunan.
Rencananya, pemerintah akan menerapkan aturan agar eksportir harus menahan dolar hasil ekspornya di perbankan dalam negeri selama 3 bulan, dari semula 1 bulan.
Tidak tanggung-tanggung, pemerintah akan menyiapkan insentif yang menarik untuk mengganjar eksportir yang melakukan hal ini.
Airlangg hari ini mengatakan aturan insentif ini masih akan dibahas oleh pemerintah, dalam hal ini Kementerian Keuangan. Namun demikian, Airlangga menuturkan insentif ini akan dibuat semenarik mungkin agar dolar ekspor nantinya tidak berpindah ke Singapura.
“Kementerian Keuangan yang akan menyiapkan tentunya insentifnya nanti insentif itu sedang kita bahas apakah itu terkait dengan bunga, pendapatan bunga baik itu rupiah ataupun dolar terhadap DHE yang ada di Indonesia dan kita perlu buat agar ini bersaing dengan Singapura sehingga tidak terbang lagi ke Singapura,” tegas Airlangga kepada media di sela-sela Rapat Koordinasi Nasional Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Kamis (26/1/2023).
Keputusan menahan dolar selama tiga bulan, menurut Airlangga, diambil melihat situasi sekarang ini, di mana banyak negara dunia yang menghadapi stagflasi, inflasi tinggi, pertumbuhan ekonomi rendah, bahkan negatif seperti AS. Di sisi lain, tingkat suku bunga acuan di negara maju masih terus meningkat.
“Bahaya bagi kita itu capital flight untuk mencegah capital flight kita harus punya dana yang cukup terutama membiayai ekspor dan impor,” kata Airlangga, Kamis (26/1/2023).
Oleh karena itu, Indonesia memerlukan cadangan devisa yang mencukupi.
Content retrieved from: https://www.cnbcindonesia.com/market/20230126134205-17-408457/aksi-jokowi-bikin-kurs-dolar-singapura-merosot-ke-rp-11400.