Allo Bank

Jakarta, CNBC Indonesia – Harga saham emiten bank digital milik pengusaha nasional Chairul Tanjung, PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) kembali ditutup melonjak di atas 10% untuk kali ketiga secara beruntun. Lonjakan harga saham tersebut terjadi di tengah rencana masuknya tujuh investor strategis ke Allo Bank.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham BBHI melesat 10,23% ke level Rp 9.700/saham pada penutupan perdagangan Rabu (5/1/2022). Ini merupakan level tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) BBHI.

Ini juga sekaligus memecahkan rekor sebelumnya di Rp 8.800/saham yang diraih ketika harga saham melejit 11,39% pada Selasa (4/1).

Adapun, pada Senin (3/1), harga saham Allo Bank ditutup menguat 11,66% ke Rp 7.900/saham.

Dengan demikian, dalam 3 hari terakhir, saham BBHI sudah mendaki tinggi 33,28%.

Sebelumnya, tujuh investor strategis menyatakan akan masuk ke Allo Bank melalui aksi korporasi penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMTED) atau rights issue.

Ketujuh investor strategis itu adalah CT Corp, Grup Salim, Growtheum Capital Partners, PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), Grab, Traveloka, dan Carro. Empat nama terakhir merupakan perusahaan dengan gelar unicorn.

Unicorn adalah sebuah istilah untuk perusahaan rintisan (startup) yang memiliki valuasi US$ 1 miliar.

Mengutip prospektus rights issue Allo Bank, Allo Bank rencananya menerbitkan sebanyak 10.047.322.871 saham baru yang setara 46,24% dari modal disetor perusahaan melalui perhelatan tersebut.

Harga pelaksanaan rights issue bank milik pengusaha nasional Chairul Tanjung ini dipatok pada level Rp 478/saham. Dus, Allo Bank bakal meraup dana segar hingga Rp 4,80 triliun.

PT Mega Corpora, pemegang saham pengendali yang menguasai 90% saham Allo Bank, hanya akan menyerap 2,71 miliar HMETD atau sekitar 30% dari seluruh HMETD.

Sehingga, setelah rights issue rampung, persentase kepemilikan Mega Corpora di Allo Bank terdilusi menjadi sebesar 60,87% atau setara dengan 13,23 miliar saham. Artinya, meski persentase kepemilikan menyusut, Mega Corpora akan tetap menjadi pemegang saham pengendali Allo Bank usai rights issue.

Kemudian, HMETD Mega Corpora sisanya akan dialihkan kepada calon pemodal lainnya yang telah disebut di atas.

Nantinya, dana yang diperoleh dari aksi korporasi ini akan digunakan Allo Bank untuk memperkuat struktur permodalan dalam rangka meningkatkan Modal Inti menjadi KBMI 2 sebagaimana dimaksud dalam POJK 12/2021.

Selanjutnya, untuk pengembangan usaha termasuk mengembangkan kegiatan usaha dalam bidang kredit dengan inovasi teknologi atau yang dikenal dengan bank digital.

TIM RISET CNBC INDONESIA

[Gambas:Video CNBC]

(adf/vap)

Content retrieved from: https://www.cnbcindonesia.com/market/20220105153731-17-304853/buka-grab-cs-masuk-saham-allo-bank-sentuh-all-time-high.