Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah 0,36% ke level 6.630,88 pada perdagangan Selasa (25/1/2022).

IHSG makin ambles pada 09.13 WIB dengan koreksi 0,62% di level 6.613,11. Asing net sell Rp 40,8 miliar di pasar reguler.

Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) jadi yang paling banyak dilepas asing dengan net sell Rp 44 miliar dan Rp 7,8 miliar.

Sedangkan saham yang banyak diburu asing adalah saham PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) dan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) dengan net buy masing-masing Rp 10 miliar dan Rp 3 miliar.

 

Pergerakan IHSG mengekor bursa saham Asia yang hari ini kebakaran. Indeks Nikkei memimpin pelemahan dengan koreksi 2%.

Tiga indeks utama bursa saham AS atau Wall Street kompak bangkit pada perdagangan awal pekan ini.

Bursa saham Amerika Serikat (AS) melemah pada pembukaan perdagangan Senin (24/1/2022) dan menyentuh posisi terendah sejak tahun lalu.

Indeks Dow Jones ditutup di 34.364,5,naik0,29%. Kemudian indeks S&P 500 naik 0,28% menjadi 4.400. Lalu, Nasdaq Composite yangterungkit dengan kenaikan 0,63% menjadi 13.855.1.

Sentimen lain datang dari rapat The Fed mengenai kebijakan moneter yang bakal diumumkan pada Rabu (26/1/2022) waktu setempat. Investor mencemaskan tentang berapa kali suku bunga akan dinaikkan oleh The Fed tahun ini dan kapan kenaikan akan dimulai.

Goldman Sachs memproyeksikan kenaikan sebanyak 4 kali tahun ini. Namun, bank investasi ini melihat ada risiko bahwa kenaikan suku bunga akan lebih banyak dari itu karena lonjakan inflasi.

Kenaikan suku bunga di AS bisa berdampak pada aliran dana asing yang keluar dari Indonesia. Diperkirakan akan ada sedikit goncangan di pasar keuangan Indonesia. Walaupun tidak separah yang terjadi pada tahun 2013, karena fundamental ekonomiIndonesia yang lebih kuat.

Maka dari itu investor diperkirakan akan bersikapwait and seemenunggupertemuan The Fed selesai untuk mendapatkan sinyal agenda kenaikan suku bunga AS.

Selain itu, kenaikan angka kasus harian Covid-19 membayangi laju IHSG.

Investor berfokus pada perkembangan pandemi Covid-19 di Tanah Air, di mana kasus infeksi harian Covid-19 meningkat hampir 10x sejak awal tahun. Per 24 Januari angka kasus harian Covid-19 Indonesia tercatat 2.927 orang.

Biang keladi kenaikan kasus harian Covid-19 Indonesia adalah Omicron. Hingga saat ini secara kumulatif, ada 1.170 kasus konfirmasi Omicron ditemukan di Indonesia.

Kecemasan investor adalah pemerintah akan kembali menarik rem darurat sewaktu-waktu jika kasus Covid-19 meledak. Dikhawatirkan ekonomi kembali tidak berjalan seperti bulan Juli 2021, di mana ini sangat berpengaruh terhadap kinerja emiten-emiten di Indonesia.

 


TIM RISET CNBC INDONESIA

[Gambas:Video CNBC]

(trp/trp)

Content retrieved from: https://www.cnbcindonesia.com/market/20220125091152-17-310156/bursa-asia-merah-membara-ihsg-ikut-terlempar-ke-zona-merah.