Jakarta, CNBC Indonesia – Harga emas dunia kini melonjak 2%, terbang ke level tertinggi selama tujuh bulan terakhir. Hal ini juga berdampak pada harga emas batangan Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang juga turut terkerek naik.
Pada perdagangan Senin (09/01/2023), harga emas di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung ukuran 1 gram hari ini naik sebesar Rp 1.000 menjadi Rp 1.033.000 per batang.
Pada Sabtu (07/01/23) lalu, harga emas Antam bahkan sudah mencapai level tertinggi dalam 10 bulan terakhir, dan kini artinya terbang lebih tinggi lagi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebelum memasuki 2023, ternyata penjualan emas Antam bahkan telah mencatatkan rekor tertinggi.
Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Operasi dan Produksi Antam I Dewa Bagus Sugata Wirantaya.
Dia menyebutkan bahwa penjualan emas Antam pada 2022 lalu mencetak rekor tertinggi dari yang selama ini pernah diperoleh perusahaan.
Pada 2023 ini, pihaknya memperkirakan penjualan emas akan semakin meningkat lagi.
“Ada cenderung peningkatan (di 2023), seperti penjualan Antam di tahun 2022 yang menembus penjualan paling tinggi dari semua yang kita dapatkan,” ungkapnya dalam program Mining Zone CNBC Indonesia, dikutip Senin (9/1/2023).
Dia menjelaskan, peningkatan penjualan emas pada 2022 dan prediksi akan semakin melonjak pada tahun 2023 ini, tak lain karena dipicu keadaan geopolitik dunia dan ancaman resesi global yang sudah di depan mata.
Dia menilai investasi emas merupakan investasi yang minim risiko, sehingga saat kondisi global penuh ketidakpastian, maka emas akan semakin diburu investor. Akibatnya, ini juga membuat harga emas semakin melambung di tahun ini.
“Harga emas ini terkerek, akan terdorong naik juga, dan tingginya demand di masyarakat akan memberikan nilai emas juga akan meningkat. Boleh dikatakan, ada tren cenderung makin meningkat sehingga di tahun 2023 ini investasi emas masih memiliki investasi peluang yang sangat baik,” jelas Dewa.
Dia menyebutkan, emas menjadi salah satu investasi yang aman dan tidak berisiko. Ketika kondisi geopolitik dunia penuh ketidakpastian dan ancaman resesi global di depan mata, maka investor akan berburu investasi yang minim risiko, seperti emas.
“Dan ini penting bagi kita, melihat kondisi saat ini kondisi geopolitik, global ada isu resesi ekonomi dunia. Investor juga cenderung untuk melihat dari investasi-investasi yang boleh dikata yang sangat tidak berisiko yaitu safe haven seperti investasi emas,” tuturnya.
“Terlebih lagi saat ini ada perang Rusia-Ukraina yang belum berakhir, para investor cenderung melepas investasi-investasi yang berisiko tinggi beralih kepada emas,” ujarnya.
Seperti diketahui, harga emas dunia terbang ke level tertinggi selama tujuh bulan terakhir. Ancaman resesi, kebijakan moneter yang lebih moderat, dan pelemahan dolar Amerika Serikat (AS) menjadi sentimen positif bagi logam mulia.
Pergerakan harga emas Antam selaras dengan naiknya harga emas global yang kembali ke harga tertinggi dalam sejak Mei 2022, karena investor mencerna laporan pekerjaan terbaru untuk AS dan dampaknya terhadap kebijakan Fed.
Perekonomian Amerika terpantau menambah lebih banyak pekerjaan dari ekspektasi sebelumnya di bulan Desember 2022, tetapi kenaikan ini adalah yang terkecil dalam dua tahun belakangan.
Content retrieved from: https://www.cnbcindonesia.com/market/20230109125503-17-403958/fantastis-penjualan-emas-antam-di-2022-pecah-rekor.