Tri Putra, CNBC Indonesia 19 February 2021 15:45
Jakarta, CNBC Indonesia – Meski sempat tumbang di sesi satu perdagangan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya berhasil ditutup di zona hijau. Pada perdagangan terakhir di pekan ini, IHSG berhasil mencatatkan apresiasi sebesar 0,51%.
IHSG ditutup bertambah 31,62 poin ke 6.231,93. Pergerakan IHSG hari ini cukup volatil. Sentimen eksternal memang kurang apik. Semalam tiga indeks acuan saham utama Bursa New York mengalami koreksi.
Bursa Wall Street kembali melemah salah satunya karena saham-saham teknologi yang masih menjadi target aksi jual oleh investor.
Data klaim pengangguran yang kurang memuaskan juga menjadi pemberat pergerakan Wall Street kemarin, di mana klaim awal pengangguran pekan lalu menembus angka 861.000, atau jauh lebih buruk dari proyeksi ekonom dalam survei Dow Jones yang memperkirakan angka 773.000.
Namun hari ini IHSG berhasil keluar dari tekanan tersebut dan mampu finish dengan sumringah. Apresiasi IHSG membuat nilai kapitalisasi pasarnya naik 0,15%. Kenaikannya tipis saja karena IHSG sempat dibanting di pertengahan pekan ini.
Nilai transaksi yang tercatat pada perdagangan hari ini juga hanya Rp 11.87 triliun. Sebanyak 184 saham mengalami apresiasi, 285 saham turun dan 168 sisanya stagnan alias tak bergerak.
Investor asing membukukan aksi beli bersih di pasar reguler sebesar Rp 87 miliar. Saham yang paling banyak diborong asing adalah saham bank pelat merah yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan nilai sebesar Rp 138,6 miliar. Saham BBRI melesat 2,57% ke Rp 4.790/unit.
Yang patut dicermati adalah asing terus-terusan melakukan aksi beli terhadap saham BBRI setelah rilis pengumuman bahwa bank BUMN BUKU IV tersebut akan mengakuisisi PT Pegadaian dan PT PNM.
Sementara saham yang paling banyak dilepas asing adalah saham perusahaan di sektor konsumen yang dikuasai oleh Salim Group yakni PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP). Asing berjualan ICBP sampai Rp 91,7 miliar dan harganya turun 1,71% ke Rp 8.600/unit.
Penurunan harga saham ICBP juga tak terlepas dari sentimen mulai tidak diproduksinya lagi beberapa jajanan kemasan yang populer di kalangan masyarakat yakni Lays, Cheetoz dan Doritos.
Sementara itu saham yang menjadi top gainers untuk hari ini adalah saham bank BUKU II yakni PT Bank Bumi Artha Tbk (BNBA). Pasca kena suspensi, harga saham BNBA bergerak liar. Hari ini harganya ditutup di Rp 1.370/unit atau melesat 17,6%.
Rumor yang beredar BNBA dilirik oleh induk usaha Shopee yang berbasis di Singapura yakni Sea Group untuk dijadikan bank digital. Namun dari pihak manajemen mengatakan belum ada informasi material penting yang dapat mempengaruhi kelangsungan bisnis dan harga saham perusahaan.
Jelas hal ini perlu diwaspadai betul oleh investor terutama investor ritel. Jangan sampai hanya ikut-ikutan berspekulasi tetapi justru kena prank.
TIM RISET CNBC INDONESIA