Jakarta, CNBC Indonesia – Harga minyak dunia akhirnya naik. Sepertinya investor sudah ‘kenyang’ mencairkan cuan dan kembali berburu kontrak minyak.
Kemarin, harga minyak jenis brent ditutup di US$ 91,55/barel. Naik 0,85% dari posisi penutupan hari sebelumnya.
Sedangkan yang jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) harganya 90,03/barel. Bertambah 0,75%.
Harga si emas hitam akhirnya naik setelah sempat terkoreksi selama dua hari beruntun. Dalam dua hari itu, harga brent anjlok 2,67% dan light sweet ambruk 3,19%.
Penurunan yang lumayan tajam itu terjadi karena investor melakukan aksi ambil untung (profit taking). Maklum, harga minyak memang sudah naik tinggi sekali.
Sejak akhir 2021 (year-to-date), harga brent melesat 17,7% secara point-to-point sementara light sweet melambung 19,7%. Kenaikan ini tentu akan membuat investor tergiur untuk mencairkan keuntungan. Akibatnya, harga minyak sempat turun dua hari berturut-turut.
Namun rasanya aksi itu sekarang sudah reda. Mungkin investor merasa cuan yang didapat sudah cukup dan ingin kembali mengoleksi kontrak minyak. Aksi borong ini berhasil membuat harga kembali menghijau.
Dari sisi fundamental, kenaikan harga minyak ditopang oleh rilis data terbaru dari Amerika Serikat (AS). US Energy Information Administration melaporkan stok minyak Negeri Stars and Stripes pekan lalu anjlok 4,8 juta barel menjadi 410,4 juta barel. Stok minyak AS berada di titik terendah sejak Oktober 2018.
Data ini menggambarkan permintaan yang tinggi sehingga stok terkuras. Ingat, AS adalah negara konsumen minyak terbesar dunia. Jadi kalau konsumsi di AS naik maka akan sangat mempengaruhi pembentukan harga minyak di pasar global.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Content retrieved from: https://www.cnbcindonesia.com/market/20220210055951-17-314214/investor-kenyang-tarik-cuan-harga-minyak-naik-lagi.