Ilustrasi dolar Singapura (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia – Nilai tukar dolar Singapura kembali turun melawan rupiah di awal perdagangan Selasa (5/4/2022). Rupiah kembali bertenaga akibat aliran modal asing yang terus masuk ke pasar saham, sementara dolar Singapura menanti pengumuman kebijakan moneter Otoritas Moneter Singapura (Monetary Authority of Singapore/MAS).

Melansir data Refinitiv, dolar Singapura pagi ini melemah 0,15% ke Rp 10.562/SG$. Dalam 3 hari total pelemahannya sekitar 0,4%.

Investor asing masih getol mengalirkan modalnya ke pasar saham, membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memecahkan rekor tertinggi sepanjang masa sejak Senin kemarin.

Kemarin investor asing tercatat melakukan aksi beli bersih sebesar Rp Rp 462 miliar di pasar reguler nego dan tunai, dan pagi ini sebesar Rp 281 miliar. Sepanjang tahun ini investor asing tercatat melakukan beli bersih senilai Rp 34,2 triliun.

Capital inflow tersebut terjadi saat perang Rusia dengan Ukraina yang biasanya membuat sentimen pelaku pasar memburuk dan menghindari aset-aset berisiko. Tetapi nyatanya saham-saham perusahaan Indonesia masih diburu.

Ekonom Senior Universitas Indonesia, Chatib Basri, melihat perang tidak memberikan dampak sektor keuangan dan moneter sehingga aliran modal masuk ke dalam negeri, dan Indeks harga Saham Gabungan (IHSG) terus menguat.

“Indonesia dianggap resikonya kecil jadi saya gak surprise kalau ada capital inflows. Ini yang menjelaskan mengapa stock market kita roaring. Doing relatively well,” tuturnya.

Sementara itu, pelaku pasar saat ini menanti pengumuman kebijakan moneter MAS pada 14 April mendatang. Saat ini MAS berada dalam periode blackout selama 21 hari hingga pengumuman nanti.

Selama periode blackout tersebut, MAS tidak mengeluarkan pernyataan apa pun. Sementara pelaku pasar memperkirakan kebijakan moneternya akan kembali diketatkan.
Sejauh ini MAS sudah dua kali mengetatkan kebijakan moneter dengan menaikkan slope $SNEER pada pertengahan Oktober lalu, dan awal tahun ini.

Untuk diketahui, di Singapura, tidak ada suku bunga acuan, kebijakannya menggunakan S$NEER (Singapore dollar nominal effective exchange rate), yang terdiri dari kemiringan (slope), lebar (width) dan titik tengah (centre).

Di bulan ini MAS diperkirakan akan lebih agresif dengan menaikkan slope, width dan centre.

Content retrieved from: https://www.cnbcindonesia.com/market/20220405101823-17-328832/kurs-dolar-singapura-merosot-3-hari-beruntun-ada-apa.