Warga melintas di depan toko penukaran uang di Kawasan Blok M, Jakarta, Jumat (20/7). di tempat penukaran uang ini dollar ditransaksikan di Rp 14.550. Rupiah melemah 0,31% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) semakin melemah. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia – Nilai tukar rupiah sukses menguat melawan dolar Amerika Serikat (AS) di kurs tengah Bank Indonesia (BI) dan di pasar spot pada perdagangan Senin (10/1). Tidak sekedar menguat, rupiah juga menjadi yang terbaik di Asia.

Data dari BI menunjukkan kurs tengah atau Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) berada di Rp 14.323/US$ menguat 0,26% dibandingkan Jumat pekan lalu.

Sementara di pasar spot, rupiah hari ini menguat 0,35% ke Rp 14.305/US$, melansir data Refinitiv. Dengan penguatan tersebut rupiah menjadi yang juara di Asia.
Berikut pergerakan dolar AS melawan mata uang utama Asia hingga pukul 15:17 WIB.

Mata uang Asia yang bervariasi melawan dolar AS mengindikasikan penguatan rupiah ditopang sentimen dalam negeri.

Bank Indonesia (BI) pada hari ini merilis data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) peridoe Desember 2021 sebesar 118,3, mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya 118,5.

IKK menggunakan angka 100 sebagai ambang batas. Di atas 100, artinya konsumen percaya diri atau optimistis memandang kondisi ekonomi saat ini hingga beberapa bulan mendatang. Sebaliknya, di bawah 100 berarti konsumen pesimistis.

“Survei Konsumen Bank Indonesia mengindikasikan optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi tetap kuat pada Desember 2021. Hal tersebut tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Desember 2021 sebesar 118,3 atau berada pada area optimis, relatif stabil dibandingkan dengan indeks pada November 2021 sebesar 118,5,” tulis BI dalam Laporan Survei Konsumen yang dirilis hari ini.

IKK di bulan Desember, meski mengalami penurunan tetapi masih menunjukkan optimisme yang tinggi, sebab hanya turun tipis dari bulan sebelumnya yang merupakan level tertinggi sejak Januari 2020 atau sebelum virus corona menyerang dunia.

Selain itu, rata-rata proporsi pendapatan konsumen untuk konsumsi (average propensity to consume ratio) dilaporkan naik tipis menjadi 76,2 di bulan Desember dari bulan sebelumnya 76,1.

Meski kenaikannya tipis, tetapi dibandingkan triwulan III 2021, cukup jauh lebih tinggi, dimana rata-ratanya sebesar 74,8% sementara di 3 bulan terakhir 2021 rata-rata sebesar 75,8%.

Artinya ada peningkatan konsumsi di penghujung tahun 2021 yang bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi.

BI sendiri memperkirakan ekonomi Indonesia tumbuh di atas 4,5% di triwulan IV 2021. Pertumbuhan ekonomi sepanjang 2021 diperkirakan berada di kisaran 3,2-4,4%.

“Kita perkirakan bisa di atas 4,5% pada triwulan IV. Kami lihat pertumbuhan ekonomi di 4% ini akan terus membaik,” tutur Perry Warjiyo, Gubernur BI, usai Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode Desember 2021.

TIM RISET CNBC INDONESIA 

[Gambas:Video CNBC]

(pap/pap)

Content retrieved from: https://www.cnbcindonesia.com/market/20220110153658-17-306073/menguat-di-kurs-tengah-bi-rupiah-juga-juara-asia.