Karyawan melintas di samping layar elektronik yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/10/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia – Musim rilis laporan keuangan kuartal III-2022 sudah tiba. Satu per satu emiten terutama perbankan mulai melaporkan kinerja keuangannya selama 9 bulan. Dari 7 bank yang sudah mengeluarkan laporan keuangan kuartal III-2022, hasilnya masih positif.

Hingga artikel ini ditulis, ada 7 bank dengan status publik yang telah melaporkan kinerja keuangannya yaitu : PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS), PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) dan PT Bank Jago Tbk (ARTO).

Dari ketujuh bank tersebut, laba bersih kumulatifnya tercatat sebesar Rp 77,9 triliun pada Sembilan bulan tahun ini, atau melonjak 44% secara year on year (yoy) dari periode yang sama tahun 2021 yang hanya Rp 54,1 triliun.

ADVERTISEMENT

 

SCROLL TO RESUME CONTENT

Secara nominal, BMRI menjadi bank dengan laba paling besar yaitu mencapai hampir Rp 30,7 triliun atau tumbuh 59% yoy.

Namun secara growth, ARTO menjadi bank dengan pertumbuhan paling tinggi karena mampu membalikkan kerugian menjadi untung.

Untuk diketahui, pada September 2021, ARTO tercatat masih membukukan kerugian bersih sebesar Rp 32,6 miliar. Namun di periode September 2022, bank digital yang satu ini mampu mencetak keuntungan bersih sebesar Rp 40,6 miliar.

Nama-nama big bank lain seperti BBCA dan BBNI juga sudah merilis laporan keuangan. Laba bersih bank milik Grup Djarum yaitu BBCA tumbuh 25% yoy menjadi Rp 28,9 triliun. Sementara itu laba bersih bank pelat merah dengan logo 46 BBNI melesat 77% menjadi Rp 13,7 triliun.

Berbeda dengan ARTO yang sudah mampu membukukan laba bersih, bank digital lain yaitu BBYB masih mencatatkan kerugian. Bahkan rugi bersih BBYB membengkak dari hanya Rp 264,7 miliar menjadi Rp 601,2 miliar.

Kemudian ada juga bank yang masuk kategori KBMI III yaitu BNGA juga mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 22% menjadi Rp 3,8 triliun hingga kuartal III-2022.

Laba Bersih (Rp Juta) 9M21 9M22 YoY
BBCA 23,198,682 28,954,563 25%
BBNI 7,746,317 13,692,217 77%
BMRI 19,229,075 30,652,786 59%
BNGA 3,150,480 3,842,785 22%
BTPS 1,096,286 1,327,667 21%
BBYB – 264,744 – 601,171 127%
ARTO – 32,605 40,573 224%
Total 54,123,491 77,909,420 44%

Peningkatan laba bersih bank-bank tersebut dikarenakan karena pertumbuhan kredit yang positif, beban bunga yang masih tercatat menurun hingga beban pencadangan yang cenderung drop seiring dengan membaiknya kualitas kredit.

Dengan kinerja perbankan yang solid, investor dapat berekspektasi kalau setoran dividen yang akan dibagikan oleh bank-bank tersebut terutama bank kakap bisa tumbuh.

Namun ingat, tahun depan tampaknya ruang bank untuk menyalurkan kredit menjadi lebih terbatas karena bank sentral cenderung mengetatkan likuiditas. Alhasil bank-bank pun akan cenderung lebih konservatif dalam menyalurkan kredit di 2023.

(trp/trp)

Content retrieved from: https://www.cnbcindonesia.com/market/20221026214631-17-382810/musim-laporan-keuangan-mulai-semoga-imbasnya-sampai-ke-ihsg.