People are dwarfed against the financial skyline as they take photos of the Merlion statue along the Marina Bay area in Singapore, Tuesday, June 30, 2020. (AP Photo/Yong Teck Lim)

Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah Singapura memprediksi ekonominya pada  2021 bakal tumbuh kencang di tengah pandemi. Hal ini sejalan dengan penanganan kasus Covid – 19 yang hingga semester I-2021 masih terkendali.

Melansir CNBC International, (11/9), paling tidak pertumbuhan ekonomi Singapura mencapai 6%-7% tahun ini, seperti disampaikan kementerian perdagangan dan industri Singapura. Hal ini lebih pesat dibandingkan proyeksi sebelumnya yang hanya tumbuh 4%- 6%.

“Kecuali ada kemunduran besar dalam ekonomi global, ekonomi Singapura diperkirakan mengalami pemulihan pada paruh kedua tahun ini. Didukung sebagian besar dari sektor yang berorientasi ke luar negeri,” jelas kementerian dalam Economic Update.

“Pelonggaran progresif aturan pembatasan lokal dan perbatasan juga dilakukan karena tingkat vaksinasi terus meningkat. Hal ini mendorong pemulihan beberapa sektor, dan membantu persoalan kekurangan tenaga di sektor yang bergantung pada pekerja migran,” jelas.

Program vaksinasi Singapura merupakan salah satu yang tercepat di dunia. Sekitar 72% populasi negara telah menyelesaikan suntikan vaksin, merujuk data Kementerian Kesehatan Singapura.

Hal ini memungkinkan negara itu melonggarkan aturan pembatasan Covid – 19 minggu ini. Setelah beberapa kali kembali melakukan penguatan aturan pembatasan sejak Mei karena peningkatan infeksi lokal akibat varian Delta.

Menurut Kementerian Perdagangan Singapura, risiko tetap ada yang dapat membebani ekonomi global. antara lain, ketidakpastian mengenai angka penularan Covid – 19, inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan, dan ketidakpastian geopolitik yang melibatkan ekonomi utama.

Sebelumnya, pada Q2 ekonomi Singapura tumbuh 14,7% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. capaian ini lebih tinggi dari prediksi sekitar 14,2%-14,3% dalam jajak pendapat Reuters.

Jika dibandingkan kuartal sebelumnya, ekonomi Singapura mengalami kontraksi sebesar 1,8% pada periode April – Juni. Sementara PDB negara di angka 0,6% di bawah capaian periode sama tahun 2019 sebelum pandemi terjadi.

Data lainnya menunjukkan, kinerja manufaktur tumbuh 17,7% dari periode sama tahun lalu, peningkatan dari klaster transportasi, konstruksi. Industri jasa juga tumbuh 10,3% dibandingkan tahun lalu dan perdagangan ritel tumbuh 50,7% dalam setahun.

 

Content retrieved from: https://www.cnbcindonesia.com/news/20210811095714-4-267714/singapura-bersiap-ekonominya-ngebut-sampai-7-tahun-ini.