Jakarta, CNBC Indonesia – Bursa saham Amerika Serikat (AS) menguat pada pembukaan perdagangan Jumat (20/5/2022), menghentikan pelemahan yang mengirim indeks Dow Jones berada di penurunan selama delapan pekan beruntun.
Indeks Dow Jones Industrial Average dibuka lompat 197 poin (+0,6%) pukul 08:30 waktu setempat (20:30 WIB) dan selang 30 menit menjadi 155,37 poin (+0,5%) ke 31.408,5. Nasdaq lompat 101,08 poin (+0,89%) ke 11.489,57 dan S&P 500 naik 28,63 poin (+0,73%) ke 3.929,42.
Bursa saham AS menguat setelah China memangkas suku bunga acuan utama. Indeks Shanghai Composite China menguat 1,6% setelah pergerakan tersebut.
Di sepanjang pekan ini, indeks Dow Jones melemah 2,9% dan memasuki penurunan selama delapan pekan beruntun untuk pertama kalinya sejak 1932 karena aksi jual tanpa henti dalam dua bulan terakhir.
Kemarin, indeks S&P 500 jatuh 0,6% dan sekarang berada 19% di bawah rekor tertingginya di awal Januari dan akan memasuki zona perurunan pertama yang didefinisikan sebagai penurunan sebanyak 20% dari level tertinggi sejak pandemi di Maret 2020.
Nasdaq dan S&P 500 berada di jalur penurunan selama tujuh pekan beruntun. Saham-saham berada di bawah tekanan pekan ini, setelah rilis kinerja peritel Walmart dan Target memicu kecemasan akan permintaan konsumen dan kemampuan perusahaan untuk menghadapi inflasi.
“Pasar telah mengalami situasi berat di 7 pekan terakhir, dan saya pikir itu terkait erat dengan kecemasan seputar inflasi,” tutur Kepala Perencana Pasar National Securities Art Hogan seperti dikutip CNBC International.
Dia juga menambahkan bahwa konsumen kelas bawah merasakan tekanan dari kenaikan harga. Ross Stores merupakan perusahaan ritel terakhir yang sahamnya jatuh setelah merilis kinerja keuangan. Sahamnya anjlok lebih dari 28% di beberapa jam setelah perdagangan ditutup.
Agresivitas kebijakan moneter telah memicu kekhawatiran pasar bahwa The Fed bisa membawa ekonomi ke arah resesi. Pada Kamis (19/5), Deutsche Bank mengatakan bahwa indeks S&P 500 dapat anjlok ke 3.000 jika ada resesi.
Saham-saham telah kesulitan untuk menemukan pijakan selama dua bulan terakhir, di mana indeks Nasdaq berada 27% dari rekor tertingginya dan indeks Dow Jones berada 14% dari rekor tertingginya.
Content retrieved from: https://www.cnbcindonesia.com/market/20220520210637-17-340620/sinyal-happy-ending-muncul-wall-street-dibuka-menghijau.