FILE PHOTO: A Tesla dealership is seen in West Drayton, just outside London, Britain, February 7, 2018. REUTERS/Hannah McKay/File Photo

Jakarta, CNBC Indonesia – Tesla saat ini menjadi salah satu pemain mobil listrik ternama di dunia. Namun, siapa sangka, perusahaan ini bisa saja kolaps pada saat krisis moneter 2008-2009 bila tak dibantu sosok ini.

Hal ini dikisahkan Elon Musk, pendiri Tesla, dalam akun Twitternya pada Sabtu (14/1/2023). Awalnya, Musk membahas soal krisis keuangan global 2008-2009 di mana The Fed secara besar-besaran memangkas suku bunga hingga mencapai level 0,25%.

“Apa yang akan terjadi di 2009 bila The Fed malah meningkatkan suku bunga, daripada menurunkannya,” cuitnya.

ADVERTISEMENT

 

SCROLL TO RESUME CONTENT

Salah satu followers-nya pun menanggapi cuitan itu.

“Beruntung Tesla menemukan investor saat itu,” ketik netizen dengan akun Twitter @jxeral.

Elon Musk pun menjawab bahwa perusahaan Daimler lah yang sebenarnya menyelamatkan Tesla. Daimler adalah induk perusahaan Mercedes-Benz.

“Ironisnya, perusahaan yang membuat mobil bermesin pembakaran internal pertama yang layak secara komersial menyelamatkan perusahaan yang membuat mobil listrik pertama yang layak secara komersial!,” tambahnya.

Melansir Reuters, pada Mei 2009, Tesla dan Daimler mengabarkan kerja sama mereka. Daimler diketahui mengakuisisi hampir 10% saham Tesla.

Secara rinci, Daimler mencaplok 9,1% saham Tesla, dengan nilai sekitar US$ 50 juta. Pada saat investasi awal, Tesla masih merupakan merek premium dengan segmentasi khusus kendaraan listrik.

Dengan bergabungnya Daimler, kedua perusahaan itu setuju untuk mengembangkan sitem baterai kendaraan, sistem berkendara, hingga proyek kendaraan individunya bersama. Baru pada 2014, Daimler menjual semua saham Teslanya.

Sebagai informasi, krisis 2008-2009 dimulai saat adanya gelombang gagal bayar yang terjadi terhadap kredit perumahan Subprime Mortgage di AS. Akibatnya, banyak raksasa finansial yang bangkrut saat itu, salah satu yang terkenal yaitu Lehman Brothers.

Fenomena ini memberi efek domino pada perekonomian dunia, khususnya AS. Pada Desember 2008, AS mencatat angka pengangguran tertinggi dalam 16 tahun terakhir, yaitu sebesar 7,2%.

 

Content retrieved from: https://www.cnbcindonesia.com/market/20230116195123-17-405912/terungkap-sosok-penyelamat-tesla-saat-hampir-kolaps-di-2009.