Jakarta, CNBC Indonesia – BPJS Ketenagakerjaan mencatat nilai investasi yang dilakukan atas program jaminan sosial kelolaan mereka mencapai Rp 554 triliun per akhir 2021. Dana ini berasal dari 5 program jaminan sosial yakni Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Pensiun (JP), dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP).
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo menyebut, mayoritas dana pengelolaan investasi tersebut berasal dari penempatan program JHT. Porsi dana investasi dari JHT mencapai 67% atau setara Rp 572 triliun.
“Selebihnya Jaminan Pensiun sebesar Rp 100 triliun, Jaminan Kecelakaan Kerja Rp 45 Triliun, Jaminan Kematian Rp 14 triliun, Jaminan Kehilangaan Pekerjaan Rp 7 triliun, dana BPJS Rp 11 triliun. Hasil investasinya total Rp 35 triliun, yang terbesar porsinya tentu JHT yaitu sebesar Rp 24 triliun,” kata Anggoro, Kamis (28/4/2022).
Menurut Direktur Pengembangan Investasi BPJS Ketenagakerjaan Edwin Ridwan, ada tiga prinsip yang dipegang lembaganya dalam mengelola investasi. Pertama, BPJS Ketenagakerjaan memegang prinsipliability drivenatau investasi selalu mengacu pada profil liabilitas lembaga.
Kedua, BPJS Ketenagakerjaan selalu dinamis dalam mengelola investasi. Ketiga, mitigasi risiko selalu dilakukan di tiap proses pengelolaan.
“Untuk 2022 ini ketiga prinsip itu kami jabarkan menjadi: pertama, kami akan perbaiki profil portfolio terutama di saham dan reksa dana dengan memanfaatkan kondisi pasar yang makin positif. Indeks kita di bursa sudah mencapai rekor bahkan. Jadi memanfaatkan momentum itu kami akan perbaiki profil portofolio saham dan reksa dana,” kata Edwin.
Kemudian, pada 2022 BPJS Ketenagakerjaan akan tetap menempatkan dana segarnya (fresh fund) pada produk investasi reksa dana pendapatan tetap. Hal ini dilakukan karena regulasi mewajibkan dana jaminan sosial ditempatkan minimal 50% di obligasi negara.
“Kami akan tingkatkan alokasi di investasi langsung. Secara aturan kami bisa lakukan investasi langsung maksimal 5% dari total dana kelolaan dan saat ini yang sudah terealisasi baru 0,5%. Ruang untuk meningkatkan masih sangat besar dan itu kami akan lebih aktifkan di 2022,” katanya.
Hingga akhir tahun, BPJS Ketenagakerjaan menargetkan total dana investasinya mencapai Rp 612 triliun atau naik 11% secara tahunan.
Content retrieved from: https://www.cnbcindonesia.com/market/20220428133035-17-335752/total-dana-investasi-bpjs-ketenagakerjaan-capai-rp-554-t.